Selasa, 02 Juli 2013

Analisis Wirausaha Sukses

Nama           : Syifa Nurhanna
Kelas           : 2SA03
Npm            : 17611002
Tugas          : Kewirausahaan#

Yasa Singgih (online shop Men’s Republic, kedai “Ini The Kopi”)

1. Kapan kasus memulai usahanya? Dimana? Apakah dengan usaha yang sama dengan yang sekarang?
            Yasa Paramita Singgih memulai usaha pertamanya pada tahun 2010 saat dia berusia 15 tahun, melalui facebook(online shop). Dia masih menjalankan usaha yang sama namun iya menambah usaha barunya yaitu membuka kedai kopi “Ini The Kopi”.

2. Apakah dia mengembangkan usahanya sebagai usaha mandiri?
            Iya dia mengembankan usahanya sebagai usaha mandiri.

3. Sumber modal awalnya adalah dana sendiri atau dari luar? Berapakah jumlahnya?
            Sumber modal awal usahanya berasal dari dananya sendiri, sebesar Rp. 4.000.000,-

4. Dimana pada saat awal memasarkan produknya?
            Yasa singgih memasarkan peroduknya melalui menawarkan kepada teman sekolahnya dan melalui jejaring sosial, situs online.

5. Apakah dengan menjual produk yg sama?
            Iya Dia menjual produk yang sama, menjual produk fashion pria dan wanita.

6. Siapa pemilik usaha tersebut dari sejak awal hingga sekarang?
            Pemilik usaha dari awal hingga sekarang adalah yasa singgih sendiri.

7. Apa bentuk kepemilikannya?
Bentuk usaha perseorangan adalah usaha yang hanya dipegang oleh satu orang dan jika terjadi masalah pada usahanya, dia sendiri yang menyelesaikan usahanya sendiri.
            Bentuk kepemilikan dari usaha yang Yasa Singgih jalankan adalah bentuk usaha perseorangan atau kepemilikan sendiri.

8. Berapa tenaga kerja yg dipekerjakan dari awal hingga saat ini?
            pada saat memulai usahanya dia bekerja sendiri tidak mempekerjakan karyawan.

9. Apakah ada orang yg ditunjuk sebagai ketua atau koordinator dalam kegiatan usaha? Bagaimana cara penunjukan ketua/koordinator tersebut?
tidak

10. Pernahkah ada prestasi yg dicapai oleh usaha tersebut?
            usahanya dimuat dalam majalah Elshinta pada tahun 2012 sebagai wirausaha muda dibawah 20 tahun dengan omset 30 juta sebulan

11. Apakah sistem manajemen yg dituju sampai sekarang?
            Sistem manajemen usahanya adalah mencapai keunggulan bersaing dengan produk fashion lain. Hal mendasar yang dilakukan adalah bagaimana sistem bisa mengkomodir setiap aktivitas bisnisnya. Selanjutnya bagaimana bisa mengimplementasikan sistem manajemen tersebut secara efektif dan efisien.

12. Menurut anda, apakah usaha tersebut sukses? Gunakan tujuh aspek kelayakan usaha!
            Iya menurut saya usaha ini terbilang sukses, berdasarkan tujuh aspek kelayakan usaha
1)      Aspek Hukum, usaha ini memiliki hak cipta sendiri dari brand fashion yang dimilikinya.
2)      Aspek pasar dan pemasaran, Usaha yang dijalankan termasuk menembuh pemasaran yang dibilang cukup baik terutama dikalangan pemuda, dengan mempunyasitus website sendiri, hal tersebut memudahkan dalam proses pemasaran
3)      Aspek keuangan, usaha ini selalu memperhitungkan jumlah investasi, biaya-biaya , dan keuntungan yang akan diperoleh
4)      Aspek teknik atau operasi, penjualan produk ini di tawarkan kepada anak-anak muda yang tidak terlepas dari gaya hidup yang memperhatikan fashion
5)      Aspek manajemen atau organisasi,
6)      Aspek ekonomi sosial, usaha ini sangat membantu dalam keadaan ekonomi.
7)      Aspek dampak lingkungan, usaha ini juga memperhatikan keadaan lingkungan, tidak menimbulkan dampak kerusakan pada lingkungan.

13. Apakah menurut anda, akan bertahan lama dan berkembang? Jelaskan alasan nya!
            Iya,penjualan produk fashion ini akan terus berkembang karena disesuaikan dengan berkembangnya fashion yang semakin berfariasi dikalangan anak muda.

Karena anak muda dizaman sekarang tidak terlepas dari fashion.

 

Senin, 01 Juli 2013

Organisasi

ORGANISASI
Kewirausahaan ( Softskill )


Disusun Oleh :
v   Galuh Pertiwi              (13611004)
v   Syifa Nurhanna           (17611002)
v   Ulfa Yuanita Isyfari      (17611215)
v   Rendi Satrio                (19611470)
v   Sofyansyah                  (16611850)
v   Mardinal Zulmi            (14611282)


Kelas : 2SA03


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Organisasi” yang merupakan salah satu tugas Kewirausahaan (Softskill) pada semester empat ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan Organisasi secara umum dan apa saja masalah yang ditimbulkan dari organisasi tersebut serta bagaimana memecahkan solusinya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah banyak membantu penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Meskipun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penulis mohon untuk saran dan kritiknya.
 



        Depok,  8 Mei 2013



                                                                        Penulis


i
DAFTAR ISI

                                                           Hal

Kata Pengantar   ………………………………………........………..        i
Daftar Isi  ……………………………………………......................          ii

Definisi Organisasi  ……………………………....…………..……….      1
Unsur-Unsur Organisasi  ……………………………….…….............       2
Masalah Organisasi…………………………..........…………….…....       3
1. Kualitas Pelayanan Organisasi …………………………..................       3
2. Cita-Cita Organisasi Tidak Sesuai dengan Kenyataan Sehari-Hari .....       3
3. Komunikasi yang Kurang Baik  ………………........…….........…..        3
4. Kurangnya Tanggapan  ……………………………………………       3
5. Kurangnya Kejujuran  …………………………..………………..        4
6. Perselisihan dalam Mencapai Tujuan ………........……………..…..       4
7. Kurangnya Rasa Hormat Pemimpin kepada Bawahannya ……..…..        4
8. Perbedaan Pendapat Antara Anggota  …………………….....…..         4
9. Pertemuan yang Direncanakan Tidak Sesuai dengan Jadwal  ….......        4
10. Kompetisi dalam Perebutan Kekuasaan ....…...………………….        5
11. Pertentangan Munculnya Gagasan-Gagasan Baru …………….….        5
12. Koordinasi dalam Program Kerja ……….……………………..…      5
13. Koordinasi Antar Pimpinan ……………….………………….…..      5
14. Berbagai Sumber Daya yang Langka …......…………….………..       6
15. Mempertahankan Anggota di dalam Organisasi ..………………...        6
ii


16. Tuntutan Gaji yang Lebih Tinggi …………………………………      6
17. Etika yang Diperlukan dalam Organisasi ………………………....      6
18. Sumber Daya Manusia ……………………………………….....       7
19. Pentingnya Kerjasama dalam Organisasi  ………………………...      7
20. Pengaruh Kedisiplinan terhadap Kinerja Pegawai dalam Organisasi       7

Solusi ……………………………………………………….............       8
1. Solusi Kurangnya Rasa Hormat Pemimpin kepada Bawahannya …...      8
2. Solusi Perbedaan Pendapat Antar Anggota …………………..........      8
3. Solusi Mempertahankan Anggota di dalam Organisasi ……………...     9

Daftar Pustaka ………………………………………………………     10

iii
ORGANISASI
            Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Kerja sama ini adalah kerja sama yang terarah pada pencapaian tujuan, yaitu dengan mengikuti pola interaksi antarindividu atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai aturan, norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan oleh para pendiri organisasi. Keseluruhan pola interaksi tersebut dalam waktu tertentu akan membentuk kebiasaan bersama atau membentuk budaya organisasi. Organisasi juga merupakan wadah atau alat segenap keinginan dan kemampuan sekumpulan orang bersatu, mengikat diri dalam usaha memenuhi kebutuhannya.
            Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti, pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
            Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus terpenuhi dalam sebuah organisasi :
·        Adanya struktur jabatan, kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan.
·        Dalam sebuah organisasi, ada pembagian kerja masing-masing jabatan. Artinya setiap individu dalam institusi, baik yang sifatnya komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Unsur-Unsur
Unsur-unsur Organisasi :
1.      Manusia
Manusia organisasi adalah manusia yang suka berkarya dalam berbagai bentuk kelompok.

2.      Kerja sama
Mampu bekerja sama dengan semua pihak dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama , dengan system, metode dan prosedur kerja yang baik.

3.      Tujuan bersama
Mampu mengendalikan sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama  dengan berpedoman kepada prinsip-prinsip organisasi.

4.      Konstruksi mental organisasi
Kuat dalam pengembangan dan pengendalian organisasi dengan disiplin tinggi.

5.      Pembagian tugas dan tanggung jawab
Tugas, tanggung jawab, dan kedudukannya sudah dibagikan dalam bidangnya masing-masing.

Masalah Organisasi :
1.      Kualitas Pelayanan Organisasi
Manajemen pelayanan publik dalam organisasi publik (pemerintah) umumnya memberikan layanan berupa jasa yang memiliki karakteristik, yaitu tidak nyata, tidak terpisahkan, tidak dapat disimpan, dan bervariasi. Ciri-ciri seperti ini sering menyulitkan manajemen untuk menentukan indikator kualitas pelayanan yang diberikan. Terdapat 5 faktor yang menentukan kualitas layanan yang diberikan, yaitu keandalan, responsif, empati, keyakinan, dan berwujud.
                                                                                      
2.      Cita-Cita Organisasi Tidak Sesuai dengan Kenyataan Sehari-Hari
Terbentuknya sebuah organisasi pastinya memiliki tujuan atau cita-cita bersama. Namun jika setiap individu memiliki cita-citanya sendiri dan terpaku dengan keinginan dan cita-citanya, hal tersebut membuat tujuan utama organisasi yang sudah dalam pelaksanaan tidak dianggap sebagai sesuatu yang berharga dan patut dipertahankan. Dengan kondisi seperti ini, maka pekerjaan dalam akan terasa berat, perasaan tidak betah, tidak menantang dan lain-lain mengemuka dan mengalahkan apa yang sudah dilaksanakan, hal tersebut merupakan salah satu masalah yang penting dalam organisasi.

3.      Komunikasi yang Kurang Baik
Komunikasi dalam organisasi melibatkan minimal dua pihak: Pihak yang memimpin dan pihak yang dipimpin. Komunikasi antara keduanya sangat menentukan dalam hal ini. Seorang pemimpin sering kali merasa bahwa ia sudah menyampaikan suatu pesan kepada bawahannya secara jelas. Berarti, bawahannya harus menjalankannya. Namun yang terjadi terkadang bawahan tidak mengerti apa yang dimaksud oleh pemimpin sehingga terjadinya komunikasi yang kurang baik. Kurangnya pemahaman terhadap bawahan menjadi penyebab komunikasi tersebut menjadi buruk dan menimbulkan masalah di dalam organisasi.

4.      Kurangnya Tanggapan
Evaluasi kinerja tahunan adalah suatu keharusan dalam setiap organisasi, namun umpan balik secara lebih teratur juga penting. Banyak kali, pengusaha memberikan umpan balik hanya sekali setahun karena mereka tidak akan mengambil waktu atau tidak ingin kontak pribadi. Dengan evaluasi lebih sering datang kesempatan untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan memberikan kritik konstruktif.



5.      Kurangnya Kejujuran
Seperti masalah komunikasi yang paling timbul dalam organisasi selama masa sulit, bahkan lebih penting untuk memberikan jawaban yang jujur ​​atas pertanyaan karyawan. Kejujuran selalu penting, namun, ketika karyawan merasakan masalah dalam organisasi mereka, mereka berharap majikan mereka untuk meletakkan fakta-fakta dan menyediakan mereka dengan informasi sebanyak mungkin wajar. Kurangnya kejujuran hanya berubah karyawan dari majikan mereka, kadang-kadang menyebabkan mereka ke organisasi lain mereka percaya akan jujur.

6.      Perselisihan dalam Mencapai Tujuan
Terdapatnya perselisihan dalam mencapai tujuan disebabkan adanya perbedaan persepsi dalam menafsirkan program organisasi, Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik. Sebagai contoh : seorang pimpinan muda mungkin merasa tidak senang sewaktu diberi tugas-tugas rutin karena dianggap kurang menantang kreativitasnya untuk berkembang, sementara pimpinan yang lebih senior merasa bahwa tugas-tugas rutin tersebut merupakan bagian dari pelatihan.

7.      Kurangnya Rasa Hormat Pemimpin kepada Bawahannya
Didalam sebuah organisasi tidak sedikit pemimpin yang  merasa sangat berkuasa di dalam organisasi tersebut, sehingga terkadang kurangnya rasa saling menghormati di dalam suatu organisasi sering terjadi. Perlakuan terhadap bawahan menjadi semena-mena dan tidak terkontrol, bawahan atau pengikutpun merasa kurang dihargai atau diperhatikan. Hal tersebut yang menyebabkan timbulnya masalah antara atasan dan bawahan di sebuah organisasi.

8.      Perbedaan Pendapat Antara Anggota
Perbedaan pendapat adalah sebuah hal yang sering dijumpai dalam kehidupan, terutama ketika kita berinteraksi dengan pihak lain diluar pribadi kita. Perbedaan pendapat umumnya dipicu oleh perbedaan-perbedaan dasar pemikiran dalam menyikapi suatu hal. Dasar-dasar pemikiran tersebut meliputi sudut pandang, pola analisis objek, paradigma hidup, pandangan hidup dan berbagai hal yang digunakan sebagai indikator seseorang dalam menilai suatu hal. Inilah salah satu pemicu masalah dalam suatu organisasi.

9.      Pertemuan yang Direncanakan Tidak Sesuai dengan Jadwal.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi,  kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Kurangnya perencanaan yang matang membuat pertemuan organisasi yang direncanakan menjadi tidak teratur dan menyebabkan masalah ketidak disiplinan dalam organisasi.

10.  Kompetisi dalam Perebutan Kekuasaan
Kompetisi adalah sebuah perjuangan sekaligus tantangan, selain agar keluar sebagai pemenang juga untuk mengukur kemampuan diri di tengah ketatnya persaingan. Di dalam organisasi tidak sedikit terjadinya kompetisi persaingan untuk menduduki kekuasaan teratas. Adanya persaingan atau kompetisi yang sangat keras sehingga dapat menjurus kepada perilaku dan tindakan kompetisi yang tidak sehat.

11.  Pertentangan Munculnya Gagasan-Gagasan Baru
Munculnya gagasan-gagasan baru dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif memunculkan pertentangan terhadap gagasan satu dengan yang lainnya. Karena setiap individu dalam organisasi memiliki gagasan yang berbeda-beda sulit untuk menentukan gagasan mana yang paling benar, terlebih lagi jiga gagasan tersebut bertentangan dengan tujuan organisasi.

12.  Koordinasi dalam Program Kerja
Seringkali dalam sebuah organisasi yang sudah mapan sekali pun, atau dapat dikatakan ketika dalam organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat bagus sekali pun, jika tidak ada koordinasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksananya sebuah program. Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan pekerjaanya, yang seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggung jawab. Hal tersebut dapat menyebabkan overlaping karena beberapa panitia mengerjakannya, dalam beberapa tugas, sementara kekosongan dalam tugas yang lainnya.

13.  Koordinasi Antar Pimpinan
Koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula. Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah paham diantaranya. Padahal para pimpinan selain berhubungan dalam pelaksanaan program kerja seharusnya memiliki ikatan cultural, ketika terjalin komunikasi yang baik diantaranya.


14.  Berbagai Sumber Daya yang Langka
Sumber daya sangat berperan penting dalam sebuah organisasi yang didirikan. Apabila organisasi yang didirikan tidak memiliki sumber daya maka organisasi tersebut akan mengalami kendala atau masalah yang cukup berat.Bahkan bisa-bisa organisasi tersebut akan hancur. Apalagi jika negara yang kekurangan sumber daya, maka negara tersebut akan mengalami masalah yang cukup serius. Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas atau langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi sumber daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain. Hal ini dapat menjadi sumber masalah dalam organisasi.

15.  Mempertahankan Anggota di dalam Organisasi
Perekrutanan ini, terkait erat pada pengembangan organisasi. Ketika suatu organisasi dapat merekrut anggota dalam animo besar, memungkinkan jangkauan organisasi tersebut pada komunitas yang luas, serta hal tersebut merupakan sumber daya yang tidak bisa diremehkan. Setelah berhasil merekrut kader dalam animo yang besar, jika tidak dapat memberdayakan, dalam rangka mempertahankan anggota-anggotanya maka seringkali anggota-anggota tersebut akan mengalami seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan anggota sering kali lebih penting daripada rekrutmenya.

16.   Tuntutan Gaji yang Lebih Tinggi   
Gaji menjadi penting karena gaji menjamin suatu mata pencaharian dan merupakan dorongan untuk bekerja. Besar jumlah gaji menunjukkan status pekerja, tidak hanya dalam hierarki perusahaan internal tetapi juga dalam hubungannya dengan tetangga, kawan, dan kelompok lain di dalam masyarakat. Suatu kenaikan gaji adalah penegasan keberhasilan anda dalam bekerja.

17.   Etika yang Diperlukan dalam Suatu Organisasi
Etika sangat diperlukan dalam organisasi dan mungkin bermanfaat bagi kita untuk mempelajari beberapa masalah etika dalam konteks pembuatan keputusan mengenai pekerjaan dalam organisasi. Bidang karier apapun yang anda putuskan untuk anda tekuni, pasti mencakup sejumlah dilema dan paradoks mengenai etika kehidupan yang sesungguhnya. Etika berkaitan dengan pemikiran dan cara bersikap, pemikiran mengenai etika terdiri dari evaluasi masalah dan keputusan dalam arti bagaimana kedua hal ini memberi andil pada kemungkinan peningkatan seseorang serta menghindari akibat yang merugikan orang lain dan diri sendiri. Perilaku etis berhubungan dengan tindakan yang sesuai dengan keputusan yang relevan, yang sejalan dengan seperangkat pedoman yang menyangkut perolehan yang mungkin dan akibat yang merugikan orang lain.
Masalah etika dalam organisasi dapat dibagi dalam dua kategori :
1. Yang menyangkut praktek-praktek organisasi di tempat kerja
2. Yang menyangkut keputusan perorangan

18.  Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur yang sangat penting dalam keberhasilan pencapaian visi, menjalankan misi, dan pencapaian tujuan organisasi pendidikan. SDM sebagai pelaksana kunci dari konsep, sistem, dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai dan diperhadapkan pada dua masalah utama dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen SDM untuk mencapai visi dan misi pendidikan dengan profesionalisme dan komitmen yang tinggi akan terwujud SDM. Selanjutnya, apabila pemerintah terapkan melalui konsep Sentra Pendidikan secara efektif dan efisien pasti akan tercipta SDM yang memadai.

19.  Pentingnya Kerjasama dalam Organisasi
Jika dalam sebuah organisasi tidak ada kerjasama, biasanya organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak satu dengan pihak yang lain, tugas-tugas dari masing-masing pengurus akan menjadi lebih ringan dan cepat selesai. Sehingga tujuan pun akan tercapai.

20.  Pengaruh Kedisiplinan terhadap Kinerja Pegawai dalam Organisasi
Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan kerja pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga pegawai yang mempunyai kedisiplinan akan mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

SOLUSI
1.      Solusi Kurangnya Rasa Hormat Pemimpin kepada Bawahannya
        Pemimpin bukan sesuatu yang didapat dari lahir, tapi didapatkan melalui usaha keras dan kemampuan seseorang mengelola keahlian untuk memimpin. Salah satu elemen dasar dari kepemimpinan organisasi adalah kemampuan untuk membangun hubungan, baik antar atasan dan bawahan maupun antar sesama bawahan. Anda harus bisa membangun kepercayaan, sikap saling menghargai dalam tim, menerima perbedaan, sekaligus memberdayakan keterampilan yang dimiliki tiap anggota tim.
      Pemimpin juga diharapkan memberi pengaruh dan dampak yang positif bagi bawahannya. Seorang pemimpin yang baik bisa mempengaruhi anggota timnya, sehingga mereka merasa yakin bahwa si pemimpin tidak akan meninggalkan bawahannya ketika terjadi masalah.
      Seorang pemimpin juga sudah seharusnya bisa memupuk sikap saling menghargai, setia, berkomitmen, dan bertanggung jawab. Jika Anda menginginkan bawahan memiliki sikap itu, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah Anda sebagai pemimpin yang harus pertama kali menunjukkannya di kegiatan sehari-hari. Hal tersebut dapat menjalin hubungan yang baik antara pemimpin dan anggota yang lain.

2.      Solusi Perbedaan Pendapat Antar Anggota
      Perbedaan pendapat atau persepsi pun biasanya disikapi dengan cara yang berbada antara satu orang dengan orang yang lain. Ada orang yang menyikapi perbedaan pendapat dengan cara-cara yang sangat bijak karena mereka mempunyai pandangan positif bahwa pendapat orang lain dirumuskan dengan cara dan dasar yang berbeda.
      Namun, tidak sedikit pula ada orang yang menyikapi perbedaan pendapat dengan cara menunjukkan sikap negatif. Mereka menganggap perbedaan pendapat dari orang lain merupakan kesalahan yang harus diluruskan dan disamakan dengan pendapat yang mereka kemukakan, padahal belum tentu pendapat yang mereka sampaikan merupakan sebuah kebenaran dari sebuah objek. Tidak jarang juga ada orang yang menyikapi perbedaan ini dengan cara-cara kasar yang mengarah pada kekerasan.
      Sebagai seorang warga negara dari negara yang kaya akan perbedaan , kita dituntut untuk dapat menghargai perbedaan. Kita dituntut untuk dapat menyikapi perbedaan secara positif selama perbedaan itu tidak menyimpang dari nilai-nilai luhur kenegaraan. Kekerasan juga salah satu bentuk sikap yang perlu dihindari dalam menyikapi perbedaan di Indonesia, termasuk perbedaan pendapat. Pertanyaan besar dan mendalam tentang hal tersebut adalah bagaimana kita sebagai warga negara menyikapi perbedaan tersebut dengan positif sehingga kita dapat menghindari penggunaan kekerasan dalam menyikapi perbedaan pendapat.
      Dalam menyikapi perbedaan pendapat, kita dituntut untuk mempunyai pemahaman yang benar dan mendalam tentang pluralisme dan makna dari perbedaan serta kemajemukan. Perbedaan juga dapat dianggap sebagai sebuah kumpulan alternatif dimana kita dapat mencari pilihan terbaik dari sebuah pertanyaan atau masalah. Kita juga tidak boleh mempunyai kefanatikan yang berlebihan terhadap suatu hal. Kefanatikan yang berlebihan hanya akan membuat pemikiran kita menjadi sempit dan cenderung memandang semua hal dari satu sudut pandang yang sama juga. Kita boleh fanatik dan setia kepada suatu hal, namun kefanatikan kita tidak boleh sempit dan haruslah diimbangi dengan pengetahuan yang luas tentang konteks hal yang menjadi objek fanatisme kita.
      Pendapat hanyalah sebuah argumen dalam wujud perkataan atau pandangan yang sifatnya abstrak. Jadi, kita tidak perlu berlebihan dalam menyikapi perbedaan pendapat. Dalam menyikapi perbedaan pendapat, kita dituntut untuk cerdas dan cermat. Jangan sampai kita salah menginterpretasikan pendapat orang lain. Dan jika kekerasan sudah muncul sebagai jawaban atas perbedaan, kita sudah seharusnya berkewajiban untuk menetralisir keadaan. Sangat pentng bagi kita untuk membangun persepsi global dalam rangka meminimalisir kekerasan sebagai efek dari perbedaan pendapat. Persepsi global diperlukan untuk menciptakan suatu pemahaman yang umum dan dapat dipahami oleh semua pihak secara benar, tidak hanya dapat diinterpretasikan dengan pandangan-pandangan sempit yang akan memicu perbedaan lainnya.

3.      Solusi Mempertahankan Anggota di dalam Organisasi
      Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi.
      Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
      Konflik dalam perusahaan juga sering terjadi antar karyawan, hal ini biasanya terjadi karena masalah diluar perusahaan, misalnya tersinggung karena ejekan, masalah ide yang dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa menghilangkan masalah senioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasanya yang harmonis dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul.

DAFTAR PUSTAKA
           
o       Hagemann, Gisela. 1993. Motivasi Untuk Pembinaan Organisasi. Jakarta Pusat : PT Gramedia.
o       Ignasius, Wursanto. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta : Andi Offset
o      Umam, Khairul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung : Pustaka Setia