ORGANISASI
Kewirausahaan ( Softskill )
Disusun Oleh :
v Galuh
Pertiwi (13611004)
v Syifa
Nurhanna (17611002)
v Ulfa
Yuanita Isyfari (17611215)
v Rendi
Satrio (19611470)
v Sofyansyah
(16611850)
v Mardinal
Zulmi (14611282)
Kelas : 2SA03
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah
dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Organisasi” yang merupakan salah satu tugas Kewirausahaan (Softskill)
pada semester empat ini.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan Organisasi
secara umum dan apa saja masalah yang ditimbulkan dari organisasi tersebut
serta bagaimana memecahkan solusinya.
Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah banyak membantu penulis
agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Meskipun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan, penulis mohon untuk saran dan kritiknya.
Depok, 8 Mei 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar
………………………………………........……….. i
Daftar Isi
……………………………………………...................... ii
Definisi Organisasi ……………………………....…………..………. 1
Unsur-Unsur Organisasi ……………………………….……............. 2
Masalah Organisasi…………………………..........…………….….... 3
1. Kualitas Pelayanan Organisasi ………………………….................. 3
2. Cita-Cita Organisasi Tidak Sesuai dengan
Kenyataan Sehari-Hari ..... 3
3. Komunikasi yang Kurang Baik ………………........…….........….. 3
4. Kurangnya Tanggapan …………………………………………… 3
5. Kurangnya Kejujuran …………………………..……………….. 4
6. Perselisihan dalam Mencapai Tujuan
………........……………..….. 4
7. Kurangnya Rasa Hormat Pemimpin kepada
Bawahannya ……..….. 4
8. Perbedaan Pendapat Antara Anggota …………………….....….. 4
9. Pertemuan yang Direncanakan Tidak Sesuai
dengan Jadwal …....... 4
10. Kompetisi dalam Perebutan Kekuasaan ....…...…………………. 5
11. Pertentangan Munculnya Gagasan-Gagasan Baru
…………….…. 5
12. Koordinasi dalam Program Kerja ……….……………………..… 5
13. Koordinasi Antar Pimpinan ……………….………………….….. 5
14. Berbagai Sumber Daya yang Langka …......…………….……….. 6
15. Mempertahankan Anggota di dalam Organisasi ..………………... 6
ii
16. Tuntutan Gaji yang Lebih Tinggi
………………………………… 6
17. Etika yang Diperlukan
dalam Organisasi ……………………….... 6
18. Sumber Daya Manusia ………………………………………..... 7
19. Pentingnya Kerjasama dalam Organisasi ………………………... 7
20. Pengaruh Kedisiplinan terhadap Kinerja
Pegawai dalam Organisasi 7
Solusi ………………………………………………………............. 8
1. Solusi Kurangnya Rasa Hormat Pemimpin kepada
Bawahannya …... 8
2. Solusi Perbedaan Pendapat Antar Anggota
………………….......... 8
3. Solusi Mempertahankan Anggota di dalam
Organisasi ……………... 9
Daftar Pustaka ……………………………………………………… 10
iii
ORGANISASI
Terdapat beberapa
teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain,
dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat
atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Kerja sama ini adalah kerja sama yang
terarah pada pencapaian tujuan, yaitu dengan mengikuti pola interaksi
antarindividu atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan
berbagai aturan, norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan
oleh para pendiri organisasi. Keseluruhan pola interaksi tersebut dalam waktu
tertentu akan membentuk kebiasaan bersama atau membentuk budaya organisasi.
Organisasi juga merupakan wadah atau alat segenap keinginan dan kemampuan
sekumpulan orang bersatu, mengikat diri dalam usaha memenuhi kebutuhannya.
Sebuah organisasi
dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya
oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti, pengambilan
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada
di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa
keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan
mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi
berpartisipasi secara relatif teratur.
Berikut ini adalah syarat-syarat
yang harus terpenuhi dalam sebuah organisasi :
·
Adanya struktur jabatan, kedudukan yang
memungkinkan semua individu dalam organisasi memiliki perbedaan posisi yang
jelas, seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan.
·
Dalam sebuah organisasi, ada pembagian kerja
masing-masing jabatan. Artinya setiap individu dalam institusi, baik yang
sifatnya komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Unsur-Unsur
Unsur-unsur
Organisasi :
1.
Manusia
Manusia
organisasi adalah manusia yang suka berkarya dalam berbagai bentuk kelompok.
2.
Kerja sama
Mampu
bekerja sama dengan semua pihak dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama ,
dengan system, metode dan prosedur kerja yang baik.
3.
Tujuan bersama
Mampu mengendalikan
sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama
dengan berpedoman kepada prinsip-prinsip organisasi.
4.
Konstruksi mental organisasi
Kuat
dalam pengembangan dan pengendalian organisasi dengan disiplin tinggi.
5.
Pembagian tugas dan tanggung jawab
Tugas,
tanggung jawab, dan kedudukannya sudah dibagikan dalam bidangnya masing-masing.
Masalah Organisasi :
1.
Kualitas Pelayanan Organisasi
Manajemen
pelayanan publik dalam organisasi publik (pemerintah) umumnya memberikan
layanan berupa jasa yang memiliki karakteristik, yaitu tidak nyata, tidak
terpisahkan, tidak dapat disimpan, dan bervariasi. Ciri-ciri seperti ini sering
menyulitkan manajemen untuk menentukan indikator kualitas pelayanan yang
diberikan. Terdapat 5 faktor yang menentukan kualitas layanan yang diberikan,
yaitu keandalan, responsif, empati, keyakinan, dan berwujud.
2.
Cita-Cita Organisasi Tidak Sesuai dengan Kenyataan Sehari-Hari
Terbentuknya sebuah organisasi pastinya memiliki
tujuan atau cita-cita bersama. Namun jika setiap individu memiliki cita-citanya
sendiri dan
terpaku dengan keinginan dan cita-citanya, hal tersebut membuat tujuan utama
organisasi yang sudah dalam pelaksanaan tidak dianggap sebagai sesuatu yang
berharga dan patut dipertahankan. Dengan kondisi seperti ini, maka pekerjaan
dalam akan terasa berat, perasaan tidak betah, tidak menantang dan lain-lain
mengemuka dan mengalahkan apa yang sudah dilaksanakan, hal tersebut merupakan
salah satu masalah yang penting dalam organisasi.
3. Komunikasi yang Kurang Baik
Komunikasi
dalam organisasi melibatkan minimal dua pihak: Pihak yang memimpin dan pihak
yang dipimpin. Komunikasi antara keduanya sangat menentukan dalam hal ini. Seorang
pemimpin sering kali merasa bahwa ia sudah menyampaikan suatu pesan kepada
bawahannya secara jelas. Berarti, bawahannya harus menjalankannya. Namun yang
terjadi terkadang bawahan tidak mengerti apa yang dimaksud oleh pemimpin
sehingga terjadinya komunikasi yang kurang baik. Kurangnya pemahaman terhadap
bawahan menjadi penyebab komunikasi tersebut menjadi buruk dan menimbulkan
masalah di dalam organisasi.
4.
Kurangnya Tanggapan
Evaluasi kinerja tahunan adalah suatu
keharusan dalam setiap organisasi, namun umpan balik secara lebih teratur juga
penting. Banyak kali, pengusaha memberikan umpan balik hanya sekali setahun
karena mereka tidak akan mengambil waktu atau tidak ingin kontak pribadi.
Dengan evaluasi lebih sering datang kesempatan untuk meningkatkan keterampilan
karyawan dan memberikan kritik konstruktif.
5.
Kurangnya Kejujuran
Seperti masalah komunikasi yang
paling timbul dalam organisasi selama masa sulit, bahkan lebih penting untuk
memberikan jawaban yang jujur atas pertanyaan karyawan. Kejujuran selalu
penting, namun, ketika karyawan merasakan masalah dalam organisasi mereka,
mereka berharap majikan mereka untuk meletakkan fakta-fakta dan menyediakan
mereka dengan informasi sebanyak mungkin wajar. Kurangnya kejujuran hanya
berubah karyawan dari majikan mereka, kadang-kadang menyebabkan mereka ke
organisasi lain mereka percaya akan jujur.
6.
Perselisihan dalam Mencapai Tujuan
Terdapatnya
perselisihan dalam mencapai tujuan disebabkan adanya perbedaan persepsi dalam
menafsirkan program organisasi, Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi
dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke
timbulnya konflik. Sebagai contoh : seorang pimpinan muda mungkin merasa tidak
senang sewaktu diberi tugas-tugas rutin karena dianggap kurang menantang
kreativitasnya untuk berkembang, sementara pimpinan yang lebih senior merasa
bahwa tugas-tugas rutin tersebut merupakan bagian dari pelatihan.
7.
Kurangnya Rasa Hormat Pemimpin kepada Bawahannya
Didalam sebuah
organisasi tidak sedikit pemimpin yang merasa
sangat berkuasa di dalam organisasi tersebut, sehingga terkadang kurangnya rasa
saling menghormati di dalam suatu organisasi sering terjadi. Perlakuan terhadap
bawahan menjadi semena-mena dan tidak terkontrol, bawahan atau pengikutpun merasa kurang
dihargai atau diperhatikan. Hal tersebut yang menyebabkan timbulnya masalah
antara atasan dan bawahan di sebuah organisasi.
8.
Perbedaan Pendapat Antara Anggota
Perbedaan
pendapat adalah sebuah hal yang sering dijumpai dalam kehidupan, terutama
ketika kita berinteraksi dengan pihak lain diluar pribadi kita. Perbedaan
pendapat umumnya dipicu oleh perbedaan-perbedaan dasar pemikiran dalam
menyikapi suatu hal. Dasar-dasar pemikiran tersebut meliputi sudut pandang,
pola analisis objek, paradigma hidup, pandangan hidup dan berbagai hal yang
digunakan sebagai indikator seseorang dalam menilai suatu hal. Inilah salah
satu pemicu masalah dalam suatu organisasi.
9. Pertemuan yang Direncanakan Tidak Sesuai dengan Jadwal.
Perencanaan
diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan
tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan
organisasi, kegiatan dimasyarakat, dan
perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi
tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan. Kurangnya perencanaan yang matang membuat pertemuan
organisasi yang direncanakan menjadi tidak teratur dan menyebabkan masalah
ketidak disiplinan dalam organisasi.
10. Kompetisi dalam Perebutan Kekuasaan
Kompetisi
adalah sebuah perjuangan sekaligus tantangan, selain agar keluar sebagai
pemenang juga untuk mengukur kemampuan diri di tengah ketatnya persaingan. Di
dalam organisasi tidak sedikit terjadinya kompetisi persaingan untuk menduduki
kekuasaan teratas. Adanya persaingan atau kompetisi yang sangat keras sehingga
dapat menjurus kepada perilaku dan tindakan kompetisi yang tidak sehat.
11. Pertentangan Munculnya
Gagasan-Gagasan Baru
Munculnya
gagasan-gagasan baru dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif
memunculkan pertentangan terhadap gagasan satu dengan yang lainnya. Karena
setiap individu dalam organisasi memiliki gagasan yang berbeda-beda sulit untuk
menentukan gagasan mana yang paling benar, terlebih lagi jiga gagasan tersebut
bertentangan dengan tujuan organisasi.
12. Koordinasi
dalam Program Kerja
Seringkali
dalam sebuah organisasi yang sudah mapan sekali pun, atau dapat dikatakan
ketika dalam organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat bagus sekali
pun, jika tidak ada koordinasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman,
yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksananya sebuah program. Kekacauan
tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui
batasan-batasan pekerjaanya, yang seringkali hanya dapat diperoleh melalui
koordinasi antar penanggung jawab. Hal tersebut dapat menyebabkan overlaping
karena beberapa panitia mengerjakannya, dalam beberapa tugas, sementara kekosongan
dalam tugas yang lainnya.
13. Koordinasi
Antar Pimpinan
Koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula.
Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat
berakibat pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah
sangka dan salah paham diantaranya. Padahal para pimpinan selain berhubungan
dalam pelaksanaan program kerja seharusnya memiliki ikatan cultural, ketika
terjalin komunikasi yang baik diantaranya.
14. Berbagai
Sumber
Daya
yang
Langka
Sumber daya sangat berperan penting dalam sebuah
organisasi yang didirikan. Apabila organisasi yang didirikan tidak memiliki
sumber daya maka organisasi tersebut akan mengalami kendala atau masalah yang
cukup berat.Bahkan bisa-bisa organisasi tersebut akan hancur. Apalagi jika
negara yang kekurangan sumber daya, maka negara tersebut akan mengalami masalah
yang cukup serius. Karena
sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas atau langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi sumber
daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain.
Hal ini dapat menjadi sumber masalah dalam organisasi.
15. Mempertahankan
Anggota di dalam Organisasi
Perekrutanan ini, terkait erat pada pengembangan organisasi. Ketika
suatu organisasi dapat merekrut anggota dalam animo besar, memungkinkan
jangkauan organisasi tersebut pada komunitas yang luas, serta hal tersebut
merupakan sumber daya yang tidak bisa diremehkan. Setelah berhasil merekrut
kader dalam animo yang besar, jika tidak dapat memberdayakan, dalam rangka
mempertahankan anggota-anggotanya maka seringkali anggota-anggota tersebut akan
mengalami seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan anggota sering
kali lebih penting daripada rekrutmenya.
16. Tuntutan Gaji yang Lebih Tinggi
Gaji menjadi penting karena gaji menjamin
suatu mata pencaharian dan merupakan dorongan untuk bekerja. Besar jumlah gaji
menunjukkan status pekerja, tidak hanya dalam hierarki perusahaan internal
tetapi juga dalam hubungannya dengan tetangga, kawan, dan kelompok lain di
dalam masyarakat. Suatu kenaikan gaji adalah penegasan keberhasilan anda dalam
bekerja.
17. Etika yang Diperlukan dalam Suatu Organisasi
Etika sangat diperlukan dalam organisasi dan mungkin bermanfaat bagi kita
untuk mempelajari beberapa masalah etika dalam konteks pembuatan keputusan
mengenai pekerjaan dalam organisasi. Bidang karier apapun yang anda putuskan
untuk anda tekuni, pasti mencakup sejumlah dilema dan paradoks mengenai etika
kehidupan yang sesungguhnya. Etika berkaitan dengan pemikiran dan cara bersikap,
pemikiran mengenai etika terdiri dari evaluasi masalah dan keputusan dalam arti
bagaimana kedua hal ini memberi andil pada kemungkinan peningkatan seseorang
serta menghindari akibat yang merugikan orang lain dan diri sendiri. Perilaku
etis berhubungan dengan tindakan yang sesuai dengan keputusan yang relevan,
yang sejalan dengan seperangkat pedoman yang menyangkut perolehan yang mungkin
dan akibat yang merugikan orang lain.
Masalah
etika dalam organisasi dapat dibagi dalam dua kategori :
1. Yang menyangkut praktek-praktek organisasi di tempat kerja
2. Yang menyangkut keputusan perorangan
1. Yang menyangkut praktek-praktek organisasi di tempat kerja
2. Yang menyangkut keputusan perorangan
18. Sumber
Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur yang sangat penting dalam
keberhasilan pencapaian visi, menjalankan misi, dan pencapaian tujuan
organisasi pendidikan. SDM sebagai pelaksana kunci dari konsep, sistem, dan
tujuan pendidikan yang ingin dicapai dan diperhadapkan pada dua masalah utama
dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen SDM untuk mencapai visi dan misi
pendidikan dengan profesionalisme dan komitmen yang tinggi akan terwujud SDM.
Selanjutnya, apabila pemerintah terapkan melalui konsep Sentra Pendidikan
secara efektif dan efisien pasti akan tercipta SDM yang memadai.
19. Pentingnya
Kerjasama dalam Organisasi
Jika dalam sebuah organisasi tidak ada kerjasama, biasanya organisasi
tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Dengan adanya kerjasama yang baik
antara pihak satu dengan pihak yang lain, tugas-tugas dari masing-masing
pengurus akan menjadi lebih ringan dan cepat selesai. Sehingga tujuan pun akan
tercapai.
20. Pengaruh
Kedisiplinan terhadap Kinerja Pegawai dalam Organisasi
Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat
penting dalam pelaksanaan kerja pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat
kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi
oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk
melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga
pegawai yang mempunyai kedisiplinan akan mentaati peraturan yang ada dalam
lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada
akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai
kinerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
SOLUSI
1.
Solusi
Kurangnya Rasa Hormat Pemimpin kepada Bawahannya
Pemimpin
bukan sesuatu yang didapat dari lahir, tapi didapatkan melalui usaha keras dan kemampuan
seseorang mengelola keahlian untuk memimpin. Salah satu elemen dasar dari
kepemimpinan organisasi adalah kemampuan untuk membangun hubungan, baik antar
atasan dan bawahan maupun antar sesama bawahan. Anda harus bisa membangun
kepercayaan, sikap saling menghargai dalam tim, menerima perbedaan, sekaligus
memberdayakan keterampilan yang dimiliki tiap anggota tim.
Pemimpin juga diharapkan memberi pengaruh
dan dampak yang positif bagi bawahannya. Seorang pemimpin yang baik bisa
mempengaruhi anggota timnya, sehingga mereka merasa yakin bahwa si pemimpin
tidak akan meninggalkan bawahannya ketika terjadi masalah.
Seorang pemimpin juga sudah seharusnya
bisa memupuk sikap saling menghargai, setia, berkomitmen, dan bertanggung
jawab. Jika Anda menginginkan bawahan memiliki sikap itu, maka hal pertama yang
harus dilakukan adalah Anda sebagai pemimpin yang harus pertama kali
menunjukkannya di kegiatan sehari-hari. Hal tersebut dapat menjalin hubungan
yang baik antara pemimpin dan anggota yang lain.
2.
Solusi
Perbedaan Pendapat Antar Anggota
Perbedaan pendapat atau persepsi pun biasanya disikapi dengan
cara yang berbada antara satu orang dengan orang yang lain. Ada orang yang
menyikapi perbedaan pendapat dengan cara-cara yang sangat bijak karena mereka
mempunyai pandangan positif bahwa pendapat orang lain dirumuskan dengan cara
dan dasar yang berbeda.
Namun, tidak sedikit pula ada orang yang menyikapi perbedaan
pendapat dengan cara menunjukkan sikap negatif. Mereka menganggap perbedaan
pendapat dari orang lain merupakan kesalahan yang harus diluruskan dan
disamakan dengan pendapat yang mereka kemukakan, padahal belum tentu pendapat
yang mereka sampaikan merupakan sebuah kebenaran dari sebuah objek. Tidak
jarang juga ada orang yang menyikapi perbedaan ini dengan cara-cara kasar yang
mengarah pada kekerasan.
Sebagai seorang warga negara dari
negara yang kaya akan perbedaan , kita dituntut untuk dapat menghargai
perbedaan. Kita dituntut untuk dapat menyikapi perbedaan secara positif selama
perbedaan itu tidak menyimpang dari nilai-nilai luhur kenegaraan. Kekerasan
juga salah satu bentuk sikap yang perlu dihindari dalam menyikapi perbedaan di
Indonesia, termasuk perbedaan pendapat. Pertanyaan besar dan mendalam tentang
hal tersebut adalah bagaimana kita sebagai warga negara menyikapi perbedaan
tersebut dengan positif sehingga kita dapat menghindari penggunaan kekerasan
dalam menyikapi perbedaan pendapat.
Dalam menyikapi perbedaan pendapat,
kita dituntut untuk mempunyai pemahaman yang benar dan mendalam tentang
pluralisme dan makna dari perbedaan serta kemajemukan. Perbedaan juga dapat
dianggap sebagai sebuah kumpulan alternatif dimana kita dapat mencari pilihan
terbaik dari sebuah pertanyaan atau masalah. Kita juga tidak boleh mempunyai
kefanatikan yang berlebihan terhadap suatu hal. Kefanatikan yang berlebihan
hanya akan membuat pemikiran kita menjadi sempit dan cenderung memandang semua
hal dari satu sudut pandang yang sama juga. Kita boleh fanatik dan setia kepada
suatu hal, namun kefanatikan kita tidak boleh sempit dan haruslah diimbangi
dengan pengetahuan yang luas tentang konteks hal yang menjadi objek fanatisme
kita.
Pendapat hanyalah sebuah argumen
dalam wujud perkataan atau pandangan yang sifatnya abstrak. Jadi, kita tidak
perlu berlebihan dalam menyikapi perbedaan pendapat. Dalam menyikapi perbedaan
pendapat, kita dituntut untuk cerdas dan cermat. Jangan sampai kita salah
menginterpretasikan pendapat orang lain. Dan jika kekerasan sudah muncul
sebagai jawaban atas perbedaan, kita sudah seharusnya berkewajiban untuk
menetralisir keadaan. Sangat pentng bagi kita untuk membangun persepsi global
dalam rangka meminimalisir kekerasan sebagai efek dari perbedaan pendapat.
Persepsi global diperlukan untuk menciptakan suatu pemahaman yang umum dan
dapat dipahami oleh semua pihak secara benar, tidak hanya dapat
diinterpretasikan dengan pandangan-pandangan sempit yang akan memicu perbedaan
lainnya.
3.
Solusi
Mempertahankan Anggota di dalam Organisasi
Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak
terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan
atau pengumuman melalui loudspeaker. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan
bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin,
karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di
lapangan. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan,
pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam
organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi.
Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif
di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang
kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk
meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di
perhatikan.
Konflik dalam perusahaan juga sering terjadi antar karyawan,
hal ini biasanya terjadi karena masalah diluar perusahaan, misalnya tersinggung
karena ejekan, masalah ide yang dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus
bisa menghilangkan masalah senioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat
meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasanya yang harmonis
dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul.
DAFTAR
PUSTAKA
o Hagemann,
Gisela. 1993. Motivasi Untuk Pembinaan
Organisasi. Jakarta Pusat : PT Gramedia.
o Ignasius,
Wursanto. 2003. Dasar-Dasar Ilmu
Organisasi. Yogyakarta : Andi Offset
o Umam,
Khairul. 2010. Perilaku Organisasi.
Bandung : Pustaka Setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar