Siapa yang
tidak kenal dengan jenis makanan yang satu ini, Rujak adalah buah-buahan yang
telah dibersihkan dan telah dipotong-potong sehingga siap untuk di santap. Meskipun
banyak sekali jenis-jenis rujak yang ditawarkan, seperti rujak cingur, rujak
kangkung, rujak buah, rujak bebeg, rujak es krim, dan masih banyak lagi. Tetapi
jika kita mendengar kata rujak, pasti yang kita tahu adalah rujak itu identik
dengan buah-buahan. Rujak dapat kita jumpai dimana saja dan kapan saja selain
itu harganya juga sangat terjangkau. Rujak sangat diminati oleh orang-orang
dewasa, remaja, bahkan anak-anak.
Makan rujak
terasa tidak lengkap jika memakannya tidak dengan sambal gula merah yang super
pedas. Tetapi tingkat kepedasan dari sambal itu sendiri juga dapat disesuaikan
dengan selera masing-masing. Rujak juga dapat disajikan ketika sedang berkumpul
dengan teman-teman, keluarga, atau pun dalam acara-acara tertentu. Dan yang
lebih mengasyikan adalah jika kita sendiri yang mengolah bahan-bahannya,
seperti pemilihan buah yang segar dan bahan-bahan untuk membuat sambal yang
aman dari bahan kimia.
Tahukah anda
bagaimana sebagian dari pedagang rujak yang berjualan di pinggir-pinggir jalan
atau pedagang rujak keliling mengolah barang dagangannya itu ? Bisa dibilang
cukup banyak pedagang rujak tersebut yang membuat sambal rujak dengan campuran bahan
kimia. Saya telah menemukan 1 pedagang rujak tetap yang berjualan di sekitar
Pasar Cibubur. Ketika saya mencoba membeli rujaknya tersebut, saya berusaha
untuk berbincang-bincang dengannya dan dia pun sangat merespon apa yang saya
tanyakan.
Dan
kebetulan sekali saya mendapati pedagang yang terang-terangan menggunakan bahan
berbahaya untuk membuat sambal rujaknya. Saya samarkan namanya menjadi Tono. Dia menggunakan gula merah yang
mengandung pemanis dan borak, meskipun awalnya dia tidak mengetahui kalau gula
merah itu mengandung pemanis dan borak tetapi karena harga gula yang terbilang
sangat murah perkilogram nya jadi ketika dia mengetahui hal seperti itu, dia
masih saja tetap berlangganan gula merah yang dia dapatkan dari pabrik gula
merah.
Sebenarnya pabrik
gula langganan Tono tersebut tidak memproduksi gula yang berbahaya. Tetapi
karena ada sebagian gula merah yang tidak terjual habis dipasaran, maka ada
beberapa pihak pabrik yang mengolah gula itu kembali kemudian ditambah dengan
pemanis, borak dan tepung, setelah itu dijual kembali ke pasaran dengan harga
yang fantastis murah dan itu sangat menggiurkan untuk beberapa pedagang yang
ingin mendapatkan penghasilan lebih.
Ada sedikit
informasi untuk anda mengenai cara membedakan gula merah yang alami dan yang
berbahaya :
1. Gula merah yang alami permukaannya terlihat
rata, padat, tidak berpasir dan tidak memiliki rongga.
2. Gula merah yang alami lebih keras dan padat dibandingkan gula merah
yang sudah tercampur bahan-bahan kimia.
3. Gula merah yang alami memiliki warna yang lebih
cerah dibandingkan dengan gula merah
berbahaya yang cenderung berwarna hitam.
4. Gula merah berbahaya apabila diserut dengan sendok atau
pisau, hasilnya akan berpencar dan akan meninggalkan jejak putih seperti tepung
(karena memang ditambahi tepung)
Jadi, lebih
berhati-hatilah untuk memilih jajanan di luar rumah karena itu belum tentu baik
untuk kesehatan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar